sEnaNdUn9 sHoLaWaT
Ya Rosulullah syafa'atilah kami yang senantiasa berlumuran dosa,,,,,,,bimbinglah hati kami agar kami mendapat ridho Allah dan mohonkan ampun kepada Allah agar kami menjadi golongan orang-orang ahli surga
Ya Rosulullah syafa'atilah kami yang senantiasa berlumuran dosa,,,,,,,bimbinglah hati kami agar kami mendapat ridho Allah dan mohonkan ampun kepada Allah agar kami menjadi golongan orang-orang ahli surga
Al Qur'an adalah kita suci umat islam yang diturukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul memiliki berbagi keistimewaan / keutamaan dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya sebagai berikut di bawah ini :
1. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun berada serta segala zaman / periode waktu.
2. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-qur'an dapat dipengaruhi jiwanya.
3. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta memperlemah kemampuan berupaya dan berkarya manusia.
4. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
5. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
6. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain sebagainya. Yang menentukan perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah taqwa.
7. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.
Gerhana di Awal Tahun 2010
Posted on Desember 30, 2009 by pakarfisika
Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana Bulan Sebagian
Lepas 2009 – Sambut 2010: Meniup terompet? atau Begadang? atau…?
Apa saja, silakan asal tidak membawa madlorot tetapi membawa manfaat baik untuk diri kita lebih2 kepada orang lain. Baik untuk waktu kini, lebih2 untuk masa depan kita; sebagai pribadi maupun masyarakat dan bangsa. Prinsip dalam Islam, tidak ada keistimewaan dalam memasuki pergantian waktu, sebab semuanya sama: Pergantian detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun, windu, dekade dst…dst. Islam hanya mengajarkan melihat masa lalu untuk kebaikan masa depan sesuai tuntunan syar’i. Memasuki tahun baru miladiyah 2010, ternyata ada cara yang sangat bermanfaat. Nonton Gerhana Bulan Sebagian
Usai meteor Geminds, mengakhiri tahun 2009 – memasuki 2010, langit Indonesia juga akan dihiasi dengan peristiwa astronomis musiman yaitu Gerhana Bulan. Gerhana Bulan pada 1 Januari 2010 sekitar tengah malam hingga pagi hari ini adalah GBS (Gerhana Bulan Sebagian). Meski sebagian, namun pemandangan bulan dengan warna yang unik sangatlah indah. Daripada begadang yang gak jelas, mending nyiapin tuk observasi fenomena yang lumayan langka ini. Syukur bisa mengabadikannya lalu dishare, pasti ada kepuasan tersendiri. Asal, langit malam itu tidak mendung, semoga…..kita berdo’a saja.
Gerhana Bulan terjadi akibat posisi Matahari-Bumi-Bulan segaris, saat itu bayangan Bumi yang seharusnya sampai di permukaan Bulan akan terhalang sebagian atau seluruhnya sehingga permukaan Bulan terlihat gelap. Saat Bulan tertutup seluruhnya disebut Gerhana Bulan Total (GBT) dan saat Bulan hanya tertutup sebagian disebut Gerhana Bulan Sebagian (GBS).
Gerhana kali ini juga mengawali fase bulan purnama pertama di tahun 1431 H ini berupa Gerhana Bulan Sebagian (GBS) atau dalam istilah asingnya disebut Partial Lunar Eclipse. Kabar baiknya peristiwa ini adalah ia dapat diamati dari seluruh kawasan Indonesia bersamaan datangnya pergantian tahun baru 2009/2010.
Indahnya GBS 16 Juli 2000 (MrEclipse.Com)
Sepulang dari pegembaraanya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, tokoh muda ini bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian ia menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, dan pada tahun yang sama Gus Dur mulai menjadi penulis. Ia kembali menekuni bakatnya sebagaii penulis dan kolumnis. Lewat tulisan-tulisan tersebut gagasan pemikiran Gus Dur mulai mendapat perhatian banyak.
Djohan Efendi, seorang intelektual terkemuka pada masanya, menilai bahwa Gus Dur adalah seorang pencerna, mencerna semua pemikiran yang dibacanya, kemudian diserap menjadi pemikirannya tersendiri. Sehingga tidak heran jika tulisan-tulisannya jarang menggunakan foot note.
Pada tahun 1974 Gus Dur diminta pamannya, K.H. Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris. Dari sini Gus Dur mulai sering mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri.
Selanjutnya Gus Dur terlibat dalam kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawam Rahardjo, Aswab Mahasin dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian Gus Dur mendirikan P3M yang dimotori oleh LP3ES.
Pada tahun 1979 Gus Dur pindah ke Jakarta. Mula-mula ia merintis Pesantren Ciganjur. Sementara pada awal tahun 1980 Gus Dur dipercaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Di sini Gus Dur terlibat dalam diskusi dan perdebatan yang serius mengenai masalah agama, sosial dan politik dengan berbagai kalangan lintas agama, suku dan disiplin. Gus Dur semakin serius menulis dan bergelut dengan dunianya, baik di lapangan kebudayaan, politik, maupun pemikiran keislaman.
“Walisongo” berarti sembilan orang wali”
Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
© Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008
Back to TOP